Reflexologist menjawab

Dalam menghadapi pasien saat melakukan terapi Reflexology, terkadang peran komunikasi dengan pasien memberikan proporsi yang cukup banyak terhadap hasil yang akan dirasakan oleh pasien. Tidak selalu pasien yang saya terapi adalah orang-orang yang sudah berkeluarga yang pertanyaannya tidak akan melenceng jauh dengan akhtivitas yang saya sedang lakukan pada saat itu dan tidak memerlukan penjelasan yang begitu panjang lebar. Namun, terkadang pasien saya tangani adalah tergolong mahasiswa yang kritis dalam berfikir atau seorang pekerja kantoran yang kepalanya hanya dipenuhi hal-hal yang berbagai logika rasional dan rugi laba, sehinga jawaban yang bisa diterima oleh akal mutlak diperlukan.

Profesionalisme sebagai seorang Reflexiolog akan sangat menantang, dan memang wawasan di bidang kesehatan wajib dikuasai. Sikap antipati dengan kedokteran modern pasti akan pernah menghampiri seorang Reflexolog, karena bila kita mengintip lebih jauh kedalam dunia kedokteran tradisional maka akan ada pakem-pakem atau dasar yang tidak pernah diketahui dan dipelajari dalam kedokteran modern. Sebenarnya perasaan ini tidak sepenuhnya dapat disalahkan atau diartikan negatif karena hampir setiap pasien yang saya tangani memposisi kan kedokteren tradisional bersebrangan dengan kedokteran modern. Sehigga jujur saya akui sebagai seorang penerapis agak berhati-hati menjawab bila diajukan dengan pertanyaan sedikit menggesekan kedua disiplin ilmu itu.

Pada tulisan kali ini saya mencoba menyajikan salah satu bab terjemahan dari buku yang berjudul “BE YOUR OWN DOCTOR WITH FOOT REFLEXOLOGY” oleh Dr. D. R. Gala, Dr. Dhiren Gala, Dr. Sanjay Gala. Terjemahan bab ini berisi pertanyaan-pertanyaan umum seorang pasien ketika dilakukan terapi Reflexolgy.

Harapan saya, informasi dalam tulisan ini bisa diterima oleh pembaca dan bisa mengambil suatu sikap yang bijaksana terhadap kesehatannya, apakah saya harus berobat ke pengobatan tradisional atau pengobatan alternatif (pengobatan modern). Selamat membaca.

Jawaban dari Reflexiologist (A) dari beberapa pertanyaan yang biasa ditanyakan oleh pasien (Q)

Q:   Bagaimana membedakan Reflexology dengan Akupressure?
A: Didalam Reflexology kaki, trigger point (titik rangsang) dari berbagai organ dapat dibayangkan terletak pada telapak kaki. Dalam Akupressure, trigger point terletak pada empat puluh meridian pada tubuh. Dalam kata lain, titik Reflexiolgy dapat di stimulasi terbatas hanya pada areal talapak kaki, yang mana pada Akupressure titik yang dapat distimulasi tersebar di seluruh tubuh. Oleh karena itu, Reflexiology jauh lebih sederhana dari pada Akupressure.

Q: Beberapa Reflexologist (Akupressurist) melakukan manipulasi/pijatan (menarik dan  mendorong) pada punggung, leher kaki atau lengan. Apakah ini bagian dari Reflexology?
A: Beberapa pijatan akan dapat berbahaya, atau menimbulkan sesuatu berbahaya untuk dilakukan bila diberikan oleh praktisi yang tidak terlatih, khususnya bila dilakukan pada areal tulang belakang. Manipulasi pada daerah-daerah khusus pada tubuh hanya boleh dilakukan paling tidak oleh osteopath atau seorang chiropractor. Seorang Reflexolog tidak diperkenankan untuk melakukan manipulasi atau pemijatan untuk daerah diluar areal telapak kaki.

Q: Ketika menjalani terapi Reflexology, apakah pengobatan (obat) yang diberikan sebelumnya dihentikan?
A: Beberapa Reflexologist menyarankan pasien agar mengurangi penggunaan obat. Bagaimanapun juga, terapi Reflexology dan pengobatan umum dari Dokter tidak bertentangan. Reflexology dapat dilakukan bersamaan dengan obat Dokter. Kita dapat katakan, diteruskan atau tidak penggunaan obat-obatan tersebut selama proses terapi Reflexolgy, tergantung pada Dokter yang menganjurkan penggunaan obat tersebut.

Q: Beberapa Dokter mengatakan bahwa keuntungan yang didapat dari Reflexology hanya berdasarkan sugesti atau kepercayaan. Apakah benar seperti itu?
A: Sangat sulit mempercayai bahwa sugesti atau kepercayaan dapat menghasilkan suatu analgesia (efek hilangnya rasa sakit), seperti yang dilakukan oleh Reflexologist ketika melakukan demonstrasi bahwa Reflexiolgy itu rasional dan dapat memberikan efek yang bisa untuk dilogikakan, dengan menusukan jarum pada tubuh pasien dan pada saat bersamaan dilakukan Reflexology pada zona tertentu pada kaki, alhasil tidak pasien tidak merasa kesakitan pada tempat ditusukan jarum tersebut.
Sekali lagi, keuntungan Reflexology dapat dirasakan oleh anak-anak sekalipun, orang gila dan orang yang tidak berkepercayaan sedikitpun.

Q: Apakah Reflexiolgy aman untuk bayi, wanita hamil dan diabetic (pengidap penyakit gula darah)?
A: Efek yang paling penting dari terapy Reflexology adalah mengembalikan keseimbangan di dalam tubuh. Tidak ada alasan untuk dipercayaai bahwa Reflexology dapat merusak kesehatan baik pada bayi, wanita hamil atau pengidap penyakit gula darah. Sebaliknya dapat dilihat bahwa Reflexology (a) membantu menormalkan atau menstimulasi pertumbuhan pada anak, (b) mencegah atau mengurangi masalah yang sering muncul pada kehamilan (mual,muntah, pembengkakan kaki, tekanan darah tinggi, perasaan bingung dan lain-lain) dan (c) membuat lebih mudah dan membantu pengidap penyakit gula darah untuk mengatur kadar gula darahnya.

Q: Dapatkah Reflexology menyebabkan serangan jantung?
A: Peryataan tanpa bukti mengatakan Reflexology ikut berperan dalam terjadinya serangan jantung adalah sesuatu yang yang tidak beralasan. Kami akan tegaskan lagi bahwa terapi Reflexology bekerja untuk menormalkan fungsi organ dalam dan sistem tubuh. Penyebab dari serangan jantung adalah penyumbatan pada pembuluh darah ke jantung. Serangan jantung dapat disebabkan oleh ‘penyempitan’ ketika menerima terapi Reflexology tetapi bukan ‘disebabkan’ oleh terapi itu.

Q: Jika zona reflex berada pada seluruh tubuh, mengapa hanya bekerja pada telapak kaki dan tangan?
A: Zona reflex memang benar berada di seluruh tubuh. Bagaimanapun juga, telapak kaki dan tangan menjadi alasan untuk terapi karena (a) mereka lebih tipis (datar) dan juga lebih mudah untuk dikerjakan, (b) ujung saraf akan dapat dengan mudah diberi penekanan dibandingkan dengan saraf yang terletak di bawah tulang. Sekali lagi, tidak semua orang (khususnya wanita) akan suka dengan ide untuk terapi pada bagian tubuh tertentu walaupun memang begitu seharusnya.

Q: Apakah Reflexology memberikan diagnosa yang pasti?
A: Rasa sakit yang muncul pada titik tertentu pada kaki tidak secara serta merta mengindikasikan suatu penyakit pada organ yang terkait. Gejala dari pasien, dapat identifikasi secara klinis oleh Dokter dan hasil dari investigasi rasa sakit pada titik  di kaki harus dilakukan sebelum membuat suatu diagnosa. Kami akan katakan bahwa seorang Reflexolog seharusnya tidak sepenuhnya mengambil tanggung jawab untuk mendiagnosa suatu penyakit.

Q: Jika Reflexology begitu efektif, mengapa tidak begitu populer?
A: Reflexology sungguh sangat sederhana dan terapi yang efektif. Bagaimanapun juga, diperlukan waktu lebih untuk memberikan stimulasi pada berbagai trigger point (titik rangsang) pada kedua kaki. Dan waktu lebih ini kadang-kadang tidak dimiliki baik oleh masyarakat ataupun Dokter. Selanjutnya Reflexology disadari hanya akan memerlukan waktu banyak untuk penanganan pasien. Masyarakat menjadi semakin praktis. Mereka akan mencari jalan singkat dengan mengatakan “biarkan Dokter yang memperbaiki saya”.
Akhirnya, Dokter menunjukan ketidaktertarikan pada Reflexology. Dan bahkan pada profesi kedokteran, telah terjadi prasangka. Dokter lebih banyak memilih meneruskan kepercayaannya, pada saat menempuh ilmu kedokterannya dibandingkan dengan mencoba menggali sesuatu yang tidak mereka dapatkan di Sekolah Kedokteran.

Q: Mengapa tidak semua pasien mendapatkan respon/hasil yang sama ketika menerima terapi Reflexology ?
A: Hampir setiap orang yang menerima terapi Reflexology mendapatkan keuntungan atau manfaat dari terapi ini, tetapi tidak mencangkup seluruhnya. Pelanggaran terhadap yang disarankan, masih mengkonsumsi makanan maupun minuman beralkohol, tidak mau mengurangi rokok, narkotika dan sebagainya.

Q: Banyak Reflexologist beragumen  untuk hanya menggunakan jari biasa untuk terapi dan sangat tidak menyarakan menggunakan alat bantu seperti jimmies, rollers, karet, atau penjepit pakaian. Bagaimana dengan itu?
A:Ketika menerapi pasien dengan tangan (jari dan jempol) lebih terasa dan menyenangkan, tapi tidak ada alasan untuk kadang-kadang menggunakan alat tambahan seperti diatas. Ingat  bahwa penemu dari Reflexology modern, DR. Fitzgerald menyarankan menggunakan beberapa alat bantu. Lalu mengapa harus mengenyampingkan penggunaan alat bantu?
Orang-orang yang memiliki ibu jari yang tidak kuat, memliki kuku, dan persendian tangan yang tidak flexibel juga ingin melakukan terapi, sehingga alat bantu dapat digunakan dalam proses terapi tersebut.

Q: Apakah orang yang menerima terapi Reflexology harus mengikuti aturan diet dan latihan olah raga?
A: Terapi Reflexology tidak mengijinkan orang untuk bersikap bebas terhadap diet atau pantangan yang harus dilakukannya.
Proporsi diet yang seimbang dan latihan olahraga yang rutin adalah sesuatu wajib dilakukan untuk merawat kesehatan tubuh. Contohnya bila seorang pengidap penyakit gula darah tidak akan bisa mengharapkan hasil dari terapi Reflexology bila dia tidak menghentikan makan-makanan manis.

Diterjemahan oleh Nurhadi dari buku “BE YOUR OWN DOCTOR WITH FOOT REFLEXOLOGY” Dr. D. R. Gala, Dr. Dhiren Gala, Dr. Sanjay Gala.

Posted on 13 December 2008, in KESEHATAN. Bookmark the permalink. 18 Comments.

  1. wiw…aQ baru tahu nich ttg terapi Reflexology…
    hehe, maskih infonya y..hehe…

    Sige said
    Halo sarah..Iya ini cuma share aja, semoga informasinya bisa diterima..trims

  2. wakaka…, ibu hamil boleh direfleksi? refleksi dapat menciptakan serangan jantung? hmm.. kayaknya yang satu ini perlu dibahas cuma bila saya bahas disini bisa bikin postingan ntar heheh…

    Sige said
    Alow Bli,

    wekekeke..iya Bli katanya dibuku gitu, ibu hamil boleh direflexy. CUman tidak jelaskan detailnya, organ mana yang boleh dan tidak direflexy.

    Nah kalo serangan jantung itu pertanyaan pasien, dan jawaban penerapis di atas cukup tegas mengatakan serangan jantung terjadi pada saat proses reflexy terjadi BUKAN dikarenakan oleh terapi tersebut.

    Oh iya Bli, seperti biasanya setiap Jumat malam ditempat Dewa putih kita ngumpul, saling mencoba keterampilan tangan masing-masing, lok Bli gag sibuk main aja yah ketempat Dewa.

    Suksma Bli.

  3. Bagus juga nih he.. jadi tambah ilmu nih… tapi ada gak kira-kira panduan untuk daerah pijat jika kena kanker,, saya bingung cariny titik mana yang haru saya pijat .. he. thanks

    Sige said
    Iya semoga bermanfaat bro.
    Kanker penyakit? ato Kanker keadaan?

    Kalo penyakit, setahu saya kita di Reflexology lebih mengenal zona walaupun dari tulisan diatas dibilang trigger point. Ada pasien? Btw.ada kok di Diktat mengenai penanganan penyakit kanker

    Kalo Kanker keadaan atau kantong kering, titiknya di titik titik alias……..

    Trims.

  4. wew…bahasan yang menarik…
    lanjuuutt…

    Sige said
    wew juga…memang menarik..pasti akan dilanjut…

  5. Kalau di telapak kaki terdapat banyak zone yang mempengaruhi keseimbangan /kesehatan, gimana kalau pas kita jalan tanpa alas kaki dan tak sengaja menekan zone2 yang salah, bisa berpengaruh buruk nggak ?
    Btw, artikel bagus..!

    Sige said
    Kalau dikatakan di telapak kaki ada banyak zona yang dimaanfaatkan untuk massage Reflexy ada benarnya, namun tidak semata-mata semua rangsangan (jalan tanpa alas kaki) yang diterima telapak kaki akan mempengaruhi organ di dalam tubuh, karena untuk bisa menghasilkan stimulan terhadap kerja sistem organ di dalam tubuh ada teknik yang digunakan, baik dari cara penekanan dan pencapaian letak saraf atau trigger point yang hendak dirangsang. Sederhananya ujung saraf pada telapak kaki tidak semuanya terlepak pada dipermukaan kulit.

    Sepengetahuan saya dan dari yang saya pelajari, tidak ada efek bila terjadi kekeliruan penekanan pada trigger point, sebab tujuan dari Reflexology adalah keseimbangan kerja organ di dalam tubuh, bila teknik yang dipakai sudah benar. Dari segi resiko, terapi reflexology hampir tidak ada efek samping yang merusak tubuh.

    Trims kunjungannya.

  6. ya kanker penyakit.. masak ada di diktatnya.. ada nih tapi belum didiagnosa dokter itu kanker atau cuma kumpulan kelenjar aja.. jumat jadi nih kita kumpul?

    Sige said
    Masak sie? di cek lah Bro. Oh gitu, ntr kita ngumpul trus pecahin kepala bareng-bareng. Jumat jadi, siapkan tempat aja. Tnx broe.

  7. reflexiology = pijat kah? kalo iya apa hubungannya dengan pijat++? hehehe…

    Sige said
    hehe..Bisa aja Sur.
    Iya itu sama aja sur, hanya saja KESAN bahasanya berbeda.

    Kalo pijat ++, misal plus air mineral, plus permen..itu baru pijat ++, kalo yang lain saya tidak tahu..hehe.

    Trims

  8. thanks infonya.
    aku jadi tau banyak tentang relexiologist 🙂

    Sige said
    Selamat datang, oh iya sama-sama. Semoga ada manfaatnya.

    Trims

  9. Loo nur itu sebabnya klo orang punya penyakit jantung jangan diambil adrenalnya dan jantungnya dulu, melainkan limpanya makanya dari PTA diubah jadi PTS, klo dipaksa bisa kejet-kejet ntar

    Kanker? Naa ini dia nih kan uda dikatakan dokter sistem tidak mengenal nama penyakit dll tapi sindrom, ituu beda loh makanya sewaktu anamnesa dan analisa yang ditekankan adalah keluhan atau gejala yang tampak. Klo memang ada hasil lab itu akan lebih membantu. Sebenarnya untuk kasus semacam ini lebih tepat bila ditangani dengan akupresur atau akupuntur, sebab bila ditangani dengan refleksi saja mmm… kayaknya bakalan kelamaan deh

    Sige said
    Iya dalam buku yang saya terjemahkan diatas pun dikatakan, terjadi nya serangan jantung sewaktu proses terapi TIDAK akan terjadi, bila teknik dan analisa terhadap organ yang akan kita terapi sudah benar. Mengenai apa dan bagaimana teknik nya (seperti koment Bli) dilain waktu dan tempat kita bahas.

    Mengenai lama terapi, saya no koment. Lom pernah nerapi suspect kanker.

    Suksma.

  10. info yang bagus,,,,,

    makasih ya infonya,,,

    saya cuma seorang analis, jadi cuma sedikit tahu tentang hai itu…..

    Sige said
    Hai Yeiko, oh iya sama-sama.

    Wah bagus banget itu, analis kesehatan yah? Mungkin akan banyak yang bisa kita share mengenai kesehatan, terutama sesuai dengan bidangnya Yeiko sebagai analisis, ini akan sangat membantu kami (penerapis) dalam wawasan dan mungkin juga memberikan masukan dalam diagnosa.

    Trims komentnya.

  11. oh ya. ini ada kasus bli.. he.. ada teman yang ada benjolan didada sebelah kanan. katany udah sempat diperiksa kedokter tapi dibilang itu kelenjar susu gitu, tapi lama-kelamaan katanya kalau ditekan sakit.. saya jadi bingung mw tak raba yan namanya juga masih muda jadi takut tergoda.. 🙂 . heee.. jadi bingung penangannya kayak gimana nih….. 😦

    Sige said
    Untuk bahasan mengenai penanganan dari keluhan kawan bro Dewa, mungkin baiknya kita bicara atau mendiskusikannya Offline aja. Karena banyak yang perlu untuk di analisa dan dan butuh referensi yang banyak dalam penanganannya. Karena akan mubazir (sejenis penyakit kesia-sian) bila hanya sebatas wacana.

    Dan bila keluhan dari kawan Dewa setelah kita diskusikan tidak bisa sekiranya kita tangani, kita masih ada saudara di Malang (pule-3) yang lebih profesional dan kompeten untuk itu.

    Suksma.

  12. Nih ada suspect case di blog saya, Pheng Shu Lin namanya coba yah di analisa B)

    Sige said
    Segera meluncur Bli….

    Suksma

  13. heh? Sige ternyata bisa mijit? :-O
    baru tahu saia….

    btw, terapi reflexiology bisa bikin awet muda ga?
    * berasa uda tua neyh… desperate… 😦

    Sige said
    Alow Phit, Sige gag bisa mijit tapi kalo massage baru bisa.wakaka.

    Kalo pengertian awet adalah tidak berubah, dalam arti bahasa selalu tampak muda selalu sama, saya rasa tidak ada satupun teknik yang bisa membuat manusia tetap awet. Terkecuali di matiin dulu trus di jadikan mumi.hehe.

    Kalo untuk sekedar menjaga kesehatan dan tampak selalu bugar, reflexology sangat bisa.

    Trims.

  14. bli, aku ada sedikit gangguan pada hidung,sering tiba-tiba mampet tanpa sebab, bisa dibantu gak dengan terapi ini? 😀

    Sige said
    Alow De, ok De saya rasa perlu saya diagnosa lebih lanjut mengenai keluhan Departa. Kalau Departa ada waktu, setiap Jumat malam kami (penerapis) bisanya ngumpul di tempat Dewa Sukasantika, Departa kenal kan ma Dewa? calling aja dia tanya alamatnya dimana, saya pasti ada disana.

    Ok De, kalo misal pilek biasa apalagi karena perubahan musim, reflexology bisa menjadi solusi.

    Trims.

  15. Aduh…* Celingak-celinguk*, siapa yang dorong saya tadi? Tempat apa ini koq bagus betul. Nanti kesini lagi ah *ngeloyor pergi*

    Sige said
    Alow bung, mana KTP anda? SIM? STNK?
    Anda telah melanggar rambu dan marga jalan. Jadi jangan banyak alasan lagi..
    wakakaka..selamat datang, dan silahkan datang lagi..

    trims

  16. hai… hadi !!!
    kyknya bgs bgt , bisa jadi obat alternative biar nggak minum obat he he , pingin nyoba nie !!

    Sige said
    Hai Dek..
    Hmm, iya bagus banget..hehe. Bisa saja Dek, kalo pun combine ndak masalah sih seperti yang ada di artikel di atas..

    Boleh banget, ntr kapan Dek ada waktu luang sms aja saya..
    Kalo semisal, gag mau yang nerapi cowok, saya ada juga temen penerapis cewek.. so pasti asiklah..

    Trims yah

  17. jd ibu hamil boleh refleksi kaki ya

    • Mbk Susan, dari artikel yang saya kutip tidak mempermaslahkan apakah Ibu hamil boleh di reflexy, dan karena berpegand pada prinsip bahwa reflexology itu menyeimbangkan.

      Namun dari sudut padag saya sebagai terapis, baiknya ibu hamil jangan di reflexology karena kecenderungan yang ditimbulkan dari proses pijat reflexy adalah kesakitan ataupun nyeri ketika di pijat zona2 reflex nya di kaki,

      kondisi menahan kesakitan ini menyebabkan kontraksi otot2 dalam tubuh pasien [termasuk otot rahim] jadi sangat berbahaya di lakukan untuk ibu hamil, karena bisa saja menyebakan kontraksi dan pendarahan.

      Jadi baiknya jangan di lakukan reflexology untuk ibu hamil.

Leave a reply to easy Cancel reply